Category Archives: Fiqih Tazkiyatun Nafs

Konsultasi Syariah Cara Mengatasi Rasa Malas Ibadah

Konsultasi Syariah *241 – Cara Mengatasi Rasa Malas Ibadah*

_Pertanyaan_
Asslamu’alaikum tadz,
๐Ÿฅ saya mau tanya,gimana cara mengatasi rasa malas yang benar? boleh kasih hadist atau ayatnya? syukron tadz

๐Ÿ“ Ditanyakan oleh Saudari *Annisa Oktavia* dari Solo pada _23 Agustus 2018_

_Jawaban_
Waโ€™alaikumussalam.
๐Ÿš— Pertanyaan singkat, jawaban berat. Betapa tidak? Kita semua pasti suatu saat akan mengalami rasa malas (kasl) beribadah. Betul kan dik Annisa?

๐Ÿข Sebetulnya sudah pernah saya jelaskan permasalahan ini secara singkat di buku saya *GOLDEN MANNERS*. Namun penjelasan saya berikut lebih kepada mengenai apa yang ditanyakan yaitu kita mengatasi rasa malas beribadah.

๐Ÿ“œ Nabi bersabda,
ุฅูู†ูŽู‘ ู„ููƒูู„ูู‘ ุนูŽู…ูŽู„ู ุดูุฑูŽู‘ุฉู‹ ุซูู…ูŽู‘ ููŽุชู’ุฑูŽุฉู‹ ููŽู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ููŽุชู’ุฑูŽุชูู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุจูุฏู’ุนูŽุฉู ููŽู‚ูŽุฏู’ ุถูŽู„ูŽู‘ ูˆูŽู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ููŽุชู’ุฑูŽุชูู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุณูู†ูŽู‘ุฉู ููŽู‚ูŽุฏู ุงู‡ู’ุชูŽุฏูŽู‰
_โ€œSetiap amalan itu ada masa semangatnya dan masa malasnya. Namun siapa yang sampai futur (malas) hingga keluar dari ajaranku, maka dialah yang binasa. Siapa yang semangatnya dalam koridor ajaranku, maka ia sungguh menetap hidayah.โ€_ *[Musnad Ahmad]*

Read the rest of this entry

Konsultasi Syariah Selamat Saat Malaikat Pencabut Nyawa Mendekat

Konsultasi Syariah *239 – Selamat Saat Malaikat Pencabut Nyawa Mendekat*

_Pertanyaan_
Assalamualaikum ustadz
๐ŸŠ Sy mendengar ceramah yg isinya bahwa kalau manusia mau nazak akan didatangi oleh syaitan utk merayu agar mengikuti apa yg diucapkan syaitan itu. Terkadang berwujud orang tuanya atau saudaranya org yg mau meninggal itu. Sebagai pertanyaan : bacaan apa atau amalan apa supaya terhindar dari rayuan syaitan sampai menjelang wafat ? Terima kasih ustadz

๐Ÿ“ Ditanyakan oleh *Sunarman* (sunarman3112@gmail.com) pada _5 September 2018_

_Jawaban_
๐Ÿต Seshalih apapun semasa hidup, jika kita kufur akbar atau bahkan murtad sesaat sebelum wafat, maka kekal di Neraka. Sethalih apapun semasa hidup, jika kita wafat dalam keadaan beramal shalih, maka kita husnul khatimah, kita pasti masuk Surga _meski kita harus masuk Neraka terlebih dahulu untuk menanggung adzab atas dosa2 kita._

๐Ÿข Tidak ada pilihan lain kecuali hidup mulia atau mati husnul khatimah. Hanya itu opsi satu-satunya. Maka, kita harus berjuang untuk husnul khatimah. Supaya husnul khatimah yaitu bagus akhir hayat kita berarti kita harus bagus sepanjang hayat kita. Itu kuncinya. Bagaimana supaya mendapatkan husnul khatimah dan derajat syahid? Baca selengkapnya di buku saya *โ€™Ensiklopedi Sunnahโ€™ Jilid 1*.

Read the rest of this entry

Rahmah Allah

Dari Sahabat Abu Hurairah radhiyallahu โ€˜anhu, Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda, โ€œTatkala Allah menciptakan para makhluk, Dia menulis dalam kitab-Nya, yang kitab itu terletak di sisi-Nya di atas โ€˜Arsy, โ€œSesungguhnya rahmat-Ku lebih mengalahkan kemurkaan-Ku.โ€(HR. Bukhari no. 6855 dan Muslim no. 2751)

Di dalam Fathul Bari, hadits di atas menjelaskan bahwa rahmat Allah taโ€™ala lebih dahulu ada dan lebih luas daripada murka-Nya. Hal itu disebabkan rahmat Allah taโ€™ala adalah sifat yang sudah melekat pada diri-Nya (sifat dzatiyyah) dan diberikan kepada makhluk-Nya tanpa sebab apapun. Dengan kata lain, walaupun tidak pernah ada jasa dan pengorbanan dari makhluk-Nya, pada asalnya Allah taโ€™ala tetap sayang kepada makhluk-Nya. Dia menciptakannya, memberi rizki kepadanya dari sejak dalam kandungan, ketika penyusuan, sampai dewasa, walaupun belum ada amal darinya untuk Allah taโ€™ala. Sementara murka-Nya timbul dengan sebab pelanggaran dari makhluk-Nya. Maka dari itu, rahmat Allah taโ€™ala sudah tentu mendahului murka-Nya.

Luasnya Rahmat Allah

Dari hadits di atas juga menunjukkan betapa luasnya rahmat Allah yang diberikan kepada makhluk-Nya. Berikut kami sampaikan beberapa riwayat yang berkaitan dengan luasnya rahmat Allah taโ€™ala.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu โ€˜anhu berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam bersabda,โ€œAllah menjadikan rahmat (kasih sayang) itu seratus bagian, lalu Dia menahan di sisi-Nya 99 bagian dan Dia menurunkan satu bagiannya ke bumi. Dari satu bagian inilah seluruh makhluk berkasih sayang sesamanya, sampai-sampai seekor kuda mengangkat kakinya karena takut menginjak anaknya.โ€ (HR. Bukhari no. 5541 dan Muslim no. 2752)

Dari Umar bin Al Khattab radhiyallahu โ€˜anhu, beliau menuturkan: Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam kedatangan rombongan tawanan perang. Di tengah-tengah rombongan itu ada seorang ibu yang sedang mencari-cari bayinya. Tatkala dia berhasil menemukan bayinya di antara tawanan itu, maka dia pun memeluknya erat-erat ke tubuhnya dan menyusuinya. Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam bertanya kepada kami, โ€œApakah menurut kalian ibu ini akan tega melemparkan anaknya ke dalam kobaran api?โ€ Kami menjawab, โ€œTidak mungkin, demi Allah. Sementara dia sanggup untuk mencegah bayinya terlempar ke dalamnya.โ€ Maka Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam bersabda, โ€œSungguh Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada ibu ini kepada anaknya.โ€ (HR. Bukhari no. 5999 dan Muslim no. 2754)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu โ€˜anhu, Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam bersabda, โ€œKalau seandainya seorang mukmin mengetahui segala bentuk hukuman yang ada di sisi Allah niscaya tidak akan ada seorang pun yang masih berhasrat untuk mendapatkan surga-Nya. Dan kalau seandainya seorang kafir mengetahui segala bentuk rahmat yang ada di sisi Allah niscaya tidak akan ada seorang pun yang berputus asa untuk meraih surga-Nya.โ€ (HR. Bukhari no. 6469 dan Muslim no. 2755)

Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah

Setelah mengetahui betapa luasnya rahmat Allah taโ€™ala, maka seharusnya kita lebih bersemangat lagi untuk menggapainya dan jangan sampai berputus asa darinya. Sikap putus asa dari rahmat Allah inilah yang Allah sifatkan kepada orang-orang kafir dan orang-orang yang sesat. Allah berfirman, โ€œMereka menjawab, โ€˜Kami menyampaikan berita gembira kepadamu dengan benar, maka janganlah kamu termasuk orang-orang yang berputus asaโ€™. Ibrahim berkata, โ€˜Tidak ada orang yang berputus asa dari rahmat Rabb-Nya, kecuali orang-orang yang sesatโ€™.โ€ (QS. Al Hijr: 55-56)

Dan juga firman-Nya, โ€œWahai anak-anakku, pergilah kamu, maka carlah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah melainkan kaum yang kafir.โ€ (QS. Yusuf: 87). Syaikh Salim bin โ€˜Ied Al Hilaly hafidzahullah memberikan faidah untuk ayat di atas, โ€œOleh sebab itu, berputus asa dari rahmat Allah taโ€™ala merupakan sifat orang-orang sesat dan pesimis terhadap karunia-Nya merupakan sifat orang-orang kafir. Karena mereka tidak mengetahui keluasan rahmat Rabbul โ€˜Aalamiin. Siapa saja yang jatuh dalam perbuatan terlarang ini berarti ia telah memiliki sifat yang sama dengan mereka, laa haula wa laa quwwata illaa billaah.โ€

Selain itu, berputus asa dari rahmat Allah juga termasuk salah satu diantara dosa-dosa besar. Diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu โ€˜anhu, bahwa Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam ketika ditanya tentang dosa-dosa besar beliau menjawab, โ€œYaitu syirik kepada Allah, putus asa dari rahmat Allah, dan merasa aman dari makar/adzab Allah.โ€ (HR. Ibnu Abi Hatim)

Ampunan Allah Termasuk Rahmat-Nya

Pembaca yang dirahmati Allah, salah satu bentuk luasnya rahmat Allah adalah luasnya ampunan Allah bagi para hamba-Nya yang pernah melakukan kemaksiatan kepada Allah, selama hamba tersebut mau bertaubat. Allah taโ€™ala berfirman, โ€œKatakanlah: โ€œHai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.โ€ (QS. Az Zumar: 53)

Ibnu Katsir rahimahullah menafsirkan ayat di atas, โ€œAyat yang mulia ini berisi seruan kepada setiap orang yang berbuat maksiat baik kekafiran dan lainnya untuk segera bertaubat kepada Allah. Ayat ini mengabarkan bahwa Allah akan mengampuni seluruh dosa bagi siapa yang ingin bertaubat dari dosa-dosa tersebut, walaupun dosa tersebut amat banyak, bagaikan buih di lautan.โ€

Kemudian beliau menambahkan, โ€œBerbagai hadits menunjukkan bahwa Allah mengampuni setiap dosa (termasuk pula kesyirikan) jika seseorang mau bertaubat. Janganlah seseorang berputus asa dari rahmat Allah, walaupun begitu banyak dosa yang ia lakukan karena pintu taubat dan rahmat Allah begitu luas.โ€

Dari Anas radhiyallahu โ€˜anhu, Saya mendengar Rasulullah shalallahu โ€˜alaihi wasallam bersabda, Allah taโ€™ala berfirman, โ€œโ€ฆHai anak Adam, sungguh seandainya kamu datang menghadapKu dengan membawa dosa sepenuh bumi, dan kau datang tanpa menyekutukan-Ku dengan sesuatupun. Sungguh Aku akan mendatangimu dengan ampunan sepenuh bumi pula.โ€ (HR. At-Tirmidzi)

brillyelrasheed

Hutang

HADITS-HADITS TENTANG HUTANG

Dari Ibnu โ€˜Umar, Nabi bersabda,

ู…ูŽู†ู’ ู…ูŽุงุชูŽ ูˆูŽุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุฏููŠู†ูŽุงุฑูŒ ุฃูŽูˆู’ ุฏูุฑู’ู‡ูŽู…ูŒ ู‚ูุถูู‰ูŽ ู…ูู†ู’ ุญูŽุณูŽู†ูŽุงุชูู‡ู ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุซูŽู…ู‘ูŽ ุฏููŠู†ูŽุงุฑูŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ุฏูุฑู’ู‡ูŽู…ูŒ

โ€œBarangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.โ€ [Sunan Ibnu Majah no. 2414]

Dari Shuhaib Al-Khair, Rasulullah bersabda,

ุฃูŽูŠู‘ูู…ูŽุง ุฑูŽุฌูู„ู ูŠูŽุฏูŽูŠู‘ูŽู†ู ุฏูŽูŠู’ู†ู‹ุง ูˆูŽู‡ููˆูŽ ู…ูุฌู’ู…ูุนูŒ ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽ ูŠููˆูŽูู‘ููŠูŽู‡ู ุฅููŠู‘ูŽุงู‡ู ู„ูŽู‚ูู‰ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ุณูŽุงุฑูู‚ู‹ุง

โ€œSiapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.โ€ [Sunan Ibnu Majah no. 2410]

Nabi bersabda,

ู…ูŽุง ู…ูู†ู’ ู…ูุณู’ู„ูู…ู ูŠูŽุฏู‘ูŽุงู†ู ุฏูŽูŠู’ู†ู‹ุง ูŠูŽุนู’ู„ูŽู…ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ู…ูู†ู’ู‡ู ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ูŠูุฑููŠุฏู ุฃูŽุฏูŽุงุกูŽู‡ู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุฃูŽุฏู‘ูŽุงู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ููู‰ ุงู„ุฏู‘ูู†ู’ูŠูŽุง

โ€œJika seorang muslim memiliki hutang dan Allah mengetahui bahwa dia berniat ingin melunasi hutang tersebut, maka Allah akan memudahkannya untuk melunasi hutang tersebut di duniaโ€. [Sunan Ibnu Majah no. 2399; Sunan An-Nasai no. 4686]

Dari โ€˜Abdullah bin Jaโ€™far, Rasulullah bersabda,

ุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู…ูŽุนูŽ ุงู„ุฏู‘ูŽุงุฆูู†ู ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูŽู‚ู’ุถูู‰ูŽ ุฏูŽูŠู’ู†ูŽู‡ู ู…ูŽุง ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽูƒูู†ู’ ูููŠู…ูŽุง ูŠูŽูƒู’ุฑูŽู‡ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู

โ€œAllah akan bersama (memberi pertolongan pada) orang yang berhutang (yang ingin melunasi hutangnya) sampai dia melunasi hutang tersebut selama hutang tersebut bukanlah sesuatu yang dilarang oleh Allah.โ€ [Sunan Ibnu Majah no. 2400]

–Brilly El-Rasheed

Cintai dan Bantu Saudara Kita yang Lemah

Oleh Brilly El-Rasheed

 

Di antara doa Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam adalah beliau berharap kepada Allah agar bisa menjadi bagian dari orang miskin bahkan bisa berkumpul dengan mereka di hari qiyamah karena orang miskin-lah yang mudah hisabnya. Dari Mahmum bin Labid, Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda, โ€œDua hal yang tidak disukai oleh manusia: ย kematian, padahal kematian itu baik bagi muslim tatkala fitnah melanda, dan yang tidak disukai pula adalah sedikit harta, padahal sedikit harta akan menyebabkan manusia mudah dihisab (pada hari kiamat)โ€ [Musnad Ahmad 5/427]

Ini menunjukkan betapa pentingnya kita menolong saudara-saudara kita yang lemah, baik lemah fisik, mental, ekonomi, maupun keislamannya. Bershadaqah kepada orang-orang dhuโ€™afa sangat besar nilainya. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda, โ€œOrang yang membiayai kehidupan para janda dan orang-orang miskin bagaikan orang yang berjihad fii sabiilillaah.โ€ โ€“Saya (perawi) kira beliau bersabda-, โ€œDan bagaikan orang yang shalat tanpa merasa bosan serta bagaikan orang yang berpuasa terus-menerusโ€ [Shahih Muslim no. 2982]

Di samping kebaikan di akhirat, dengan menolong orang-orang miskin dan lemah, kita akan memperoleh rizqi dan pertolongan dari Allah subhanahu wa taโ€™ala di dunia dan di akhirat. Dari Saโ€™ad, Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda, โ€œKalian hanyalah mendapat pertolongan dan rezeki dengan sebab adanya orang-orang lemah dari kalangan kalianโ€ (HR. Bukhari no. 2896). Dalam lafazh lain disebutkan bahwa Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam bersabda, โ€œSesungguhnya Allah menolong ummat ini dengan sebab orang-orang lemah mereka di antara mereka, yaitu dengan doa, shalat, dan keikhlasan merekaโ€ [Sunan An-Nasai no. 3178]

Ibnu Baththal berkata, โ€œIbadah orang-orang lemah dan doa mereka lebih ikhlas dan lebih terasa khusyuโ€™ karena mereka tidak punya ketergantungan hati pada dunia dan perhiasannya. Hati mereka pun jauh dari yang lain kecuali dekat pada Allah saja. Amalan mereka bersih dan doโ€™a mereka pun mudah diijabahi (dikabulkan)โ€. Al-Muhallab berkata, โ€œYang Nabi shallallahu โ€˜alaihi wa sallam maksudkan adalah dorongan bagi Saโ€™ad agar bersifat tawadhuโ€™, tidak sombong dan tidak usah menoleh pada harta yang ada pada mukmin yang lainโ€ [Syarh Al-Bukhari, 9/114]

Artikel Brilly El-Rasheed

quantumfiqih.wordpress.com